Jika seseorang berkata kepada anda bahwa ia memiliki hewan peliharaan seekor anjing, anda bisa mempercayainya karena memiliki seekor anjing sebagai hewan peliharaan merupakan hal yang biasa. Selain banyak orang memelihara anjing sebagai hewan peliharaan, anjing juga merupakan hewan yang cenderung mudah dipelihara, jadi kemungkinan besar anda tidak membutuhkan bukti apakah orang itu memiliki anjing atau tidak.
Jika seseorang berkata kepada anda bahwa ia memiliki hewan peliharaan seekor jerapah, kemungkinan besar anda tidak serta-merta mempercayainya karena jerapah sebagai hewan peliharaan merupakan hal yang tidak biasa dipelihara/dimiliki orang. Selain orang tidak biasa memelihara jerapah sebagai hewan peliharaan, jerapah juga merupakan hewan yang sulit dipelihara karena membutuhkan makanan, kandang, dan lingkungan yang cukup berbeda dibandingkan jika orang memelihara anjing. Selain itu, sejauh yang bisa ditemukan jerapah hanya dipelihara dalam kebun binatang atau berkeliaran di alam bebas. Oleh karena itu, kemungkinan besar, jika anda seorang skeptik anda membutuhkan bukti apakah orang itu sungguh-sungguh memiliki jerapah sebagai hewan peliharaan atau tidak.
Jika ada orang lain berkata bahwa ia memiliki atau pernah melihat seekor anjing atau jerapah yang bisa terbang, maka pada konteks inilah orang harus bersikap skeptis terhadap klaim orang tersebut karena sejauh ini belum ada orang yang pernah memiliki atau melihat anjing atau jerapah yang bisa terbang, tidak seekor pun. Oleh karena itu, orang bisa menganggap jika klaim tersebut adalah omong kosong, entah orang itu mengalami delusinasi ataupun ingin membuat heboh sehingga menyebabkan popularitas dan banyaknya uang yang mengalir ke kantong si pembuat klaim tersebut.
Sekalipun ada beberapa orang atau banyak orang mengklaim jika mereka memiliki atau pernah melihat anjing atau jerapah terbang, maka klaim mereka harus diperhadapkan terhadap berbagai bukti yang didasarkan pada akal sehat. Jika berbagai bukti mengatakan hal yang bertolak belakang dengan klaim mereka, maka mereka mengalami halusinasi kolektif. Atau, sekalipun anda “merasa” pernah melihat seekor anjing atau jerapah yang bisa terbang, namun anda meragukan “penglihatan” anda, maka anda perlu mengevaluasi “penglihatan” anda terhadap berbagai data dan bukti yang didasarkan pada akal sehat. Selain itu, anda perlu menguji klaim anda tersebut terhadap pandangan para ahli binatang. Artinya, anda perlu bertanya kepada para ahli binatang, apakah ada anjing atau jerapah yang bisa terbang. Jika semua bukti tersebut mengatakan hal yang bertolak belakang dengan klaim anda, namun anda tetap mempertahankan klaim anda, maka anda mengalami delusinasi.
Orang memelihara anjing adalah klaim biasa dibandingkan dengan orang yang mengklaim memiliki atau pernah melihat seekor anjing atau jerapah terbang. Klaim yang kedua disebut sebagai klaim luar biasa karena tidak didukung oleh berbagai bukti relevan. Oleh karena itu, klaim luar biasa membutuhkan bahkan mengharuskan bukti yang luar biasa. Artinya, klaim luar biasa harus didukung oleh bukti-bukti yang juga luar biasa. Dengan demikian, bebannya terletak pada orang yang mengutarakan klaim yang luar biasa karena ia (mereka) harus mendukung klaimnya dengan bukti yang luar biasa.
Lalu sekarang, bila ada seseorang yang mengklaim telah bertemu dengan Tuhan apakah kita juga memerlukan bukti-bukti relevan?? Atau kita hanya perlu bersikap skeptis terhadap klaim tersebut??
No comments:
Post a Comment