Bahwa anda lahir ke dunia ini tanpa pernah anda pilih,
adalah fakta yang tak terbantah.
Bahwa tiba-tiba anda menghirup udara begitu lahir, lalu berpijak di bumi,
adalah fakta yang tak bisa ditolak.
Dan tidak bisa anda hindari.
Tapi bahwa anda ingin beragama atau tidak,
adalah sebuah pilihan.
Itulah bedanya kenyataan dengan ilusi atau yang disebut keimanan oleh penganut agama yang patuh. Kenyataan, tak seorang pun manusia bisa menolaknya. Suka tidak suka, paham tidak paham, kenyataan tetaplah kenyataan. Tapi keyakinan, hanya bekerja dalam diri yang meyakininya, dalam ruang bathinnya. Bukan bekerja pada realitas fenomenal.
Firman ini ditulis hanya untuk orang-orang saraf.
Yang pernah, yang masih, dan yang ngotot dengan kegilaannya pada dogma agama. Untuk kembali sadar, bahwa kenyataan adalah hakim tertinggi dalam kehidupan. Sedang agama, mirip dengan selera masakan.
No comments:
Post a Comment